Akhir-akhir
ini kisah-kisah misteri/mistik marak sekali ditayangkan di televisi kita.
Hampir setiap malam pemirsa disuguhi kisah dan cerita misteri/mistik dalam
bentuk dan cara yang berbeda-beda. Seolah-olah “kisah dunia lain” itu lebih
penting dari dunia nyata yang kita hadapi sehari-hari dengan susah payah karena
keterpurukan bangsa ini di segala bidang kehidupan.
Penayangan
kisah-kisah misteri dan mistik ini sudah sangat berlebihan, sangat mengganggu
dan mempengaruhi jiwa masyarakat. Saking keterlaluannya sampai mengundang
keprihatinan para ulama dan para tokoh nasional. Mereka telah menghimbau dan
melayangkan surat supaya insan pertelevisian kita menghentikan
tayangan-tayangan tersebut, tetapi tampaknya tidak digubris. Buktinya
penayangan kisah-kisah misteri itu malah makin menjadi-jadi. *(artikel ini
dipublikasikan tidak untuk menyinggung pihak lain)* (◠⌣◠)
Jika
dikaitkan dengan peran setan, agaknya ini adalah salah satu daya upaya setan
untuk merusak akidah umat manusia, agar manusia lebih takut kepada setan
daripada kepada Allah, dan agar manusia mengabdi kepada setan demi kejayaan
setan. *(Mungkin ini terasa berlebihan, namun tanpa kita sadari pernyataan ini
memang benar adanya. Bahkan aku sendiri pernah khilaf, lebih takut setan.)*
Apa Itu Setan?
Setan
(Syaithan) berasal dari kata kerja syathana yang mengandung arti menyalahi,
menjauhi. Setan artinya pembangkang pendurhaka. Secara istilah, setan adalah
makhluk durhaka yang perbuatannya selalu menyesatkan dan menghalangi dari jalan
kebenaran (al-haq). Makhluk durhaka seperti ini bisa dari bangsa jin dan
manusia (QS. 114: 1-6/QS. 6:112). Makhluk yang pertama kali durhaka kepada
Allah adalah iblis. Maka iblis itu disebut setan. Keturunan iblis yang durhaka
juga disebut setan (QS. 2 : 36/4 : 118).
Dalam
menggoda manusia, setan dari bangsa jin itu masuk ke dalam diri manusia,
membisikkan sesuatu yang jahat dan membangkitkan nafsu yang rendah (syahwat). Selain
menggoda dari dalam diri manusia, setan juga menjadikan wanita, harta, tahta,
pangkat dan kesenangan duniawi lain sebagai umpan (perangkapnya, Dihiasinya
Kesenangan duniawi itu dihiasinya sedemikian menarik hingga manusia tergoda,
terlena, tertutup mata hatinya, lalu memandang semua yang haram jadi halal.
Akhirnya manusia terjerumus ke dalam lembah kemaksiatan/ kemungkaran. Maka
manusia yang telah mengikuti ajakan setan, menjadi hamba setan, dalam al-Quran
juga disebut setan (QS. 38 : 37-38) dan golongan (partai) mereka juga disebut
golongan setan (hizbusy-syaithan - QS. 58 : 19).
Baik
setan dari bangsa jin maupun dari bangsa manusia terus menerus berupaya untuk
menyesatkan manusia. mereka bahu rnembahu untuk menyebarkan kemungkaran dan
kemaksiatan. Mereka kuasai berbagai media, termasuk televisi, mereka sebarkan
kisah-kisah misteri dan kemaksiatan demi uang dan kesenangan duniawi tanpa
peduli umat manusia rusak atau tidak akidahnya dan akhlaknya. Itulah sumpah
setan di hadapan Allah untuk menggoda manusia dari berbagai sudut yang bisa
mereka masuki. (QS, 7:17).
Mudharat Tayangan Setan
Dalam
Islam sangat jelas bahwa penayangan seperti itu diharamkan, karena: Pertama,
tayangan mistik seperti itu mempersubur kemusyrikan, membuat manusia lebih
takut kepada setan, khurafat dan tahyul daripada takut kepada Allah. Padahal
tidak ada yang bisa memberi manfaat dan mudharat di dunia ini kecuali hanya
Allah (QS. 39 : 38), tidak ada daya dan kekuatan kecuali hanya dari Allah.
Kedua, tayangan mistik seperti itu adalah bentuk pembodohan masyarakat, hanya
membuat bangsa semakin jumud dan terbelakang. Ketiga, tayangan seperti itu
sarat dengan praktek perdukunan. Dengan maraknya penayangan kisah-kisah mistik,
maka praktek-praktek perdukunan juga semakin marak. Sedangkan perdukunan juga
diharamkan dalam Islam. Dan keempat, rezeki yang dihasilkan dari usaha yang
diharamkan, maka rezeki itu juga haram dan tidak diberkahi Allah. Oleh
karenanya penayangan kemusyrikan itu mestilah dihilangkan karena tidak ada
manfaatnya selain mudharat dunia-akhirat.
Hikmah Diciptakannya Setan
Al
Quran menjelaskan, Allah SWT menciptakan alam semesta dan semua yang ada di
dalamnya, satu pun tidak ada yang batil atau sia-sia (QS Ali Imran : 191). Oleh
karena itu Allah menciptakan iblis atau makhluk yang disebut setan Itu, bila
dilihat dari sisi nilai ibadah, pada hakikatnya juga ada hikmahnya.
Imam
al-Ghazali pernah menyatakan; jika ingin melihat kesalahan/kelemahan kita,
carilah pada sahabat karib kita, karena sahabat kitalah yang tahu kesalahan/
kelemahan kita. Jika kita tidak mendapatkannya pada sahabat kita, carilah pada
musuh kita, karena musuh kita itu paling tahu kesalahan/kelemahan kita. Sifat
musuh adalah selalu mencari kelemahan lawan untuk dijatuhkan.
Demikian
pula setan. la selalu mencari kesalahan/kelemahan orang-orang beriman untuk
kemudian digelincirkan dengan segala macam cara.
Nah,
jika kita telah mcngetahui kesalahan/kelemahan kita, entah dari kawan, lawan,
bahkan dari setan, lalu kita memperbaiki diri, insya Allah kita akan menjadi
orang baik dan sukses. Jadi, kalau kita berpikir positif, ada juga hikmahnya
setan itu buat orang-orang beriman.
Lebih rinci, di antara hikmah
dicipta-kannya setan ialah :
1.
Untuk menguji keimanan dan komitmen manusia beriman terhadap perintah Allah.
Karena setiap orang yang mengaku beriman
kepada Allah pasti akan diuji (QS. 29:2). Jika dengan godaan setan seorang
mukmin tetap istiqamah dengan keimanannya, maka derajatnya akan ditinggikan
oleh Allah dan hidupnya akan bahagia. Tetapi jika ia tergoda dan mengikuti
ajakan setan, derajatnya akan jatuh, hina kedudukannya dan dipersulit hidupnya
oleh Allah. (QS. 41 : 30-31).
2.
Menguji keikhlasan manusia beriman dalam mengabdi kepada Allah,
Allah SWT menjelaskan bahwa Dia menciptakan
jin dan manusia tidak lain supaya mereka mengabdi kepada-Nya (QS. 51 : 56).
Kemudian setan datang menggoda manusia, membangkit-bangkitkan syahwat kepada
kenikmatan duniawi, rnembisikkan ke dalam hatinya angan-angan kosong dan
keraguan, supaya manusia lupa terhadap tujuan dan tugas hidupnya di dunia. Jika
manusia tetap sadar akan tujuan dan tugas hidupnya di dunia, dia akan tetap
ridha menjadi hamba Allah dan mengabdi kepada-Nya. Terhadap hamba Allah seperti
ini, setan tidak akan rnampu menggodanya (QS. 15 : 40). Tetapi jika manusia
tergoda, pada gilirannya ia akan menjadi hamba setan.
3.
Untuk meningkatkan perjuangan di jalan Allah.
Sebab tanpa ada setan yang memusuhi kebenaran,
maka tidak akan ada semangat perjuangan (jihad) untuk mempertahankan kebenaran.
Sedangkan jihad di jalan Allah juga merupakan bukti penting manusia beriman dan
ridha sebagai hamba Allah.
4.
Allah hendak memberi pahala yang lebih besar kepada para hamba-Nya.
Semakin besar godaan setan kepada manusia dan
dia mampu menghadapinya dengan baik, maka semakin besar pahalanya di sisi Allah
(QS. 3 : 195).
5.
Agar manusia waspada setiap saat, selalu memperbaiki kesalahan, meningkatkan
kualitas ibadah dengan bertaqarrub kepada Allah.
Karena setan senantiasa mengintai kelengahan
manusia. Sekejap saja manusia lengah, setan akan masuk, lalu mengacaukan hati
dan syahwat. Tapi orang yang selalu waspada, akan senantiasa ingat kepada Allah
sehingga setan tidak punya kesempatan untuk mengganggunya.
Jadi, bagi orang yang sudah kuat imannya,
gangguan setan itu tidak akan merusak ibadahnya. tetapi malah mempertinggi
kualitas iman dan ibadahnya. Masalahnya, tayangan-tayangan setan yang makin
marak di televisi, tidak ditonton oleh mereka yang telah kuat imannya,
melainkan oleh masyarakat dari berbagai lapisan umur dan kadar iman yang
terbanyak masih memerlukan bimbingan. Bagi mereka ini, tayangan-tayangan itu
sangat kontra produktif, bahkan bisa mendangkalkan iman mereka. Apakah ini
tidak terpikirkan oleh insan pertelevisian kita?
*_*_*
by : Ruswanto Syamsuddin