Hallo Hallo kawan semua ^^
Apa kabar? Ayo mana suara teriakan “Alkhamdulillah baik,
semangat!!!”
Wah, kurang keras nih. Ayo sekali lagi. *(ini anak kesambet
apa sih? Ribet bener, padahal tinggal baca aja bisakan! Suka ribet, slow aja
kan bisa?!)
Hhehe, sama kadang aku juga mikir gitu. Tiap ada seminar,
workshop, atau apalah itu istilahnya. Mesti ndak jarang si pembicara itu bakal
tanya ‘gimana kabarnya?’, iya ndak? Nah, itu dia!!! *(apa sob? Dapet undian
mobil?) eyalah, kagak --“ kalo itu sih buat aku sendiri aja. Udah udah
sepertinya mau melenceng ini.
Nah, di suatu kesempatan ada pembicara yang jelasin ke para
audien kenapa kebanyakan seminar, workshop dan kawan-kawannya itu ada
pertanyaan dari pembicara “gimana kabarnya?”. Soalnya kita bisa melihat suasana
jiwa dan batin para audien sebelum mengikuti seminar, workshop, dkk.
Iya, misal aja ya dalam kehidupan sehari nih... aku angkat
tema ketemu teman lama, selain karena ini masih suasana hendak berpisah *(lebih
tepatnya berpetualang di jalan masing-masing >> lanjut ke jenjang yang
lebih tinggi *kuliah)
A : “Hey! Lama ndak jumpa. Gimana kabarnya?”
B : “Alkhamdulillah, seru nih di Bogor. Enak nyaman, selain
alamnya indah orang-orangnya disana juga enak. Jadi betah disana.”
Dari secuil cuplikan pertakapan diatas kita tahu kalo
sebelum ketemu dengan si A, si B ini menikmati rutinitas barunya sebagai
mahasiswa di kota Bogor yang sebelumnya dia khawatir dia tidak bisa
beradaptasi disana. Tapi karena pikiran
positif dulu sebelum bertindak, insyaAllah hasilnya juga akan positif. Beda
cerita lagi kalo kaya gini percakapannya..
X : “Gimana kabarmu di Surabaya? Kusut bener tu muka.”
Y : “Ya gitu gitu ajalah sob. Datar, flat, gak ada yang
indah setiap hari. Rutinitasnya tiap hari sama aja, banyak tugas!”
Cobalah bedakan, harus jelas beda diantara huruf ‘a dan a
*(aduh, malah jadi nyanyi ==”). Dari percakapan itu akan terjelas beda. Dari
situ kita bisa ambil kesimpulan kalo si Y ini ndak menikmati rutinitasnya di
kamusnya. Aduh kakak, semisal memang benar tiap hari itu sama. Setidaknya kita
tambah wawasan setiap hari, insyaAllah. Kita sangat perlu untuk berpikir
positif dalam berbagai hal. Kalaupun itu tidak indah dalam benak kita, tidak
berarti sesuatu itu buruk. Bolak-balik sejenak, maka sisi keindahan dari
sesuatu itu akan muncul keluar. Jika memang sudah tidak ada lagi orang yang
percaya dengan kita, kita sungguh perlu untuk percaya pada diri kita sendiri.
Pegang erat-erat prinsip-prinsip kebaikan hidup. InsyaAllah saat kita pegang
erat prinsip-prinsip kebaikan hidup itu dengan baik, maka peluang menyesal
dikemudian hari semakin menipis.
Teman, saat ada batu kecil di depan yang menjatuhkan kita
bukan berati kita tidak bisa bangkit lagi. Percayalah, kita lebih kuat dari
pada yang kita bayangkan. Saat kegagalan datang menghujan didepan mata bukan
berarti keberhasilan tidak ada di depan sana. Sebenarnya keberhasilan menunggu
kita didepan, kita hanya perlu percaya dan tersenyum menghadapi semua ini.
Senyuman yang tulus mengiringi langkah demi langkah. Kita bisa belajar banyak
hal dari berbagai peristiwa.
Semangat kawan, keberhasilan menunggu kita didepan sana.
nb : tidak ada maksud
apapun yang berkaitan dengan contoh nama kota diatas, bukan maksud untuk
menyinggung. Itu hanya contoh semata. Setiap kota indah, ada kelebihan yang
dimiliki masing-masing kota. Semoga bermanfaat ^^
xoxo
IG : @anisa08_ & @hana_penpal
ID LINE : QQrizqii08
twitter : @qqrizqii